kedaimu sepi, kesetiaan tetap kau peluk dalam isi rindu
Kata-kata berserak di telinga juga pandang mata berair
Selalu sepi hanya ornament dan sebentar lagi ia mati beku
Di saat ini aku ingin, hanya ingin bersama senyum tawar
Apakah itu engkau? Padamu selamanya semua permata
Diantara kita memang cuma sepi dan hening paling hening
Dari mana semua ternyata kita tidak pernah tuntas mengupasnya
Keajaiban berkali hadir menumpahkan hasrat sampai kerling
Matamu kembali lagi menghujam semua isi hati semesta
Luluh menyampaikan pesan-pesan gaib. Apakah itu engkau?
Pada setiap ujung tidur sampai saat ini terasa mengetuk-ngetuk
Kegalauan mudah hadir tapi tak mudah ia pergi bersama hebat
Kecamuk perasaan padahal waktu segera beringsut hilang remuk
Di sisa-sisa puing makna semua beranjak pergi jadi sekelebat
Tajam mata atau gerak indah gaun, aku tersentak. Apakah itu engkau?
Cirebon, 21 Juni 2009
Senin, 22 Juni 2009
Perpisahan Antara Dua Insan
Waktu yang telah memutuskan
Antara kita untuk berpisah
Sudah saatnya aku tinggalkan dirimu
Maafkan aku telah menyakitimu
Maafkan aku harus tinggalkan dirimu
Karena dirimu telah menyakitiku
Ke egoisanmu yang tak bisa aku hadapi
Dengan cara tingkah laku dirimu
Selamat tinggal kasih
Yang telah terjadi diantara kita
Aku telah memutuskan
Untuk tak bersama lagi
Maaf… maafkan aku
Karena cintaku kau pergi
Tinggal kan diriku
Untuk selamanya
Antara kita untuk berpisah
Sudah saatnya aku tinggalkan dirimu
Maafkan aku telah menyakitimu
Maafkan aku harus tinggalkan dirimu
Karena dirimu telah menyakitiku
Ke egoisanmu yang tak bisa aku hadapi
Dengan cara tingkah laku dirimu
Selamat tinggal kasih
Yang telah terjadi diantara kita
Aku telah memutuskan
Untuk tak bersama lagi
Maaf… maafkan aku
Karena cintaku kau pergi
Tinggal kan diriku
Untuk selamanya
Langganan:
Postingan (Atom)